Dalam rangka menilai potensi kerja seseorang dari waktu ke waktu perlu dilakukan evaluasi tingkat kebugaran dan kesehatan. Pengetahuan tentang potensi kerja ini dapat digunakan sebagai sumber evaluasi yang berharga untuk dapat mengoptimalkan kebugaran sehingga dapat bekerja dengan produktif, efisien dan tidak mudah terserang penyakit, bersemangat, berprestasi secara optimal dan tangguh dalam menyelesaikan tugas. Termasuk dalam hal ini, apabila diketahui bahwa tingkat kebugaran tidak optimal dapat dilakukan intervensi khusus dengan berbagai aktifitas fisik.
Olahraga adalah salah satu bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur dengan tujuan meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Dengan olahraga atau aktifitas fisik secara baik dan benar, teratur dan terukur akan dicapai tingkat kebugaran yang optimal dan merupakan modal penting dalam meningkatkan produktifitas kerja dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Rangkaian testnya berupa lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah, baring duduk (sit up), angkat tubuh/ tergantung siku (pull up), dan loncat tegak(vertical jump). Adapun manfaat dari tes ini yaitu meningkatan kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung sehingga mencegah penyakit jantung, meningkatkan kekuatan stamina serta kecepatan, menurunkan berat badan dan mencegah obesitas, mencegah dan mengatur penyakit diabetes dan meningkatkan kualitas hormon
Sebelum tes dimulai dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan anamnesis riwayat penyakit dan gaya hidup serta pemeriksaan fisik meliputi tinggi dan berat badan, tekanan darah, denyut nadi serta pengukuran lingkar perut. Kemudian dilakukan tes kebugaran dengan metode rockport yaitu dengan melakukan jalan cepat atau jogging sepanjang 1,6 km. Metode ini mudah dilakukan dan relatif aman bagi orang yang memiliki faktor risiko terhadap penyakit serta tidak memerlukan alat khusus.
Selain dengan cara di atas, RSUD pasar rebo juga memfasilitasi karyawannya untuk olahraga rutin sehingga kebugaran yang sudah terbentuk dapat tetap terjaga, seperti tempat fitnes yang memadai dan dipandu oleh instruktur (Internal yang berpengalaman), olahraga seni beladiri betawi (Betawi sehat), senam sehat setiap hari jumat, yoga, lapangan bulu tangkis, dan tenis meja.
Foto : Olah raga fitness
Program latihan disesuaikan dengan kategori tingkat kebugaran, yaitu :
- Tingkat Kebugaran Kurang dapat melakukan program latihan dengan frekuensi latihan sebanyak 2x seminggu, intensitas latihan fisik dengan denyut nadi 100-120/menit, lama latihan fisik cukup 20-30 menit (diluar waktu pemanasan dan pendinginan), dan tipe/jenis latihan yang dapat dilakukan hanya dengan aerobik tipe 1 saja (jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda);
- Tingkat Kebugaran Cukup dapat melakukan program latihan dengan frekuensi latihan sebanyak 3x seminggu, intensitas latihan fisik dengan denyut nadi 120-130/menit, lama latihan fisik cukup 30-40 menit (diluar waktu pemanasan dan pendinginan), dan tipe/jenis latihan yang dapat dilakukan dengan aerobik tipe 1 (jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda) dan tipe 2 (senam, renang, step dance, diskorobik);
- Tingkat Kebugaran Baik dapat melakukan program latihan dengan frekuensi latihan sebanyak 4-5x seminggu, intensitas latihan fisik dengan denyut nadi 130-150/menit, lama latihan fisik cukup 40-60 menit (diluar waktu pemanasan dan pendinginan), dan tipe/jenis latihan yang dapat dilakukan dengan aerobik tipe 1 (jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda), tipe 2 (senam, renang, step dance, diskorobik), dan tipe 3 (olahraga permainan seperti sepak bola, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis, bola basket, bola voli).
Selamat berolahraga, semoga sehat, bugar dan produktif...
Komentar
Posting Komentar