Bagaimana pencegahan kebakaran di Rumah Sakit ?
1. Tidak menumpuk colokan, tidak menggunkan colokan jenis T
2. Dilarang bertindak ceroboh (meletakan barang tercolok listrik diatas tabung oksigen)
3. Jangan menyimpan B3 yang dapat bereaksi secara berdekatan
4. Laporkan bila melihat hal – hal yang berpotensi kebakaran ke Maintenance
5. Segera lakukan perbaikan hal – hal yang berpotensi menyebakan kebakaran
6. Patuhi aturan yang berlaku termasuk dalam penyalaan api dan penggunaan bahan mudah terbakar
7. Dilarang merokok diarea rumah sakit
Pahami dulu Kode kode darurat yang ada di rumah sakit dan artinya :
1 |
|
Code Red |
: Adanya Peristiwa Kebakaran |
Ext. 145 |
2 |
|
Code Pink |
: Adanya Peristiwa Penculikan Bayi |
Ext. 145 |
3 |
|
Code Green |
: Adanya Peristiwa Gempa Bumi |
Ext. 145 |
4 |
|
Code Black |
: Adanya Peristiwa Ancaman Bom |
Ext. 145 |
5 |
|
Code Purple |
:Pengaktifan Evakuasi Untuk Seluruh Gedung |
Ext. 145 |
6 |
|
Code Blue |
:Adanya Peristiwa Pasien/Pengunjung Yang Mengalami Situasi Gagal Nafas Atau Henti Jantung |
Ext. 258 |
Bagaimana prosedur kebakaran di luar gedung Rumah Sakit ?
1. Beritahu orang2 dengan berteriak Code Red
2. Security / Maintenace yang mendengar segera hubungi HT untuk mengaktifkan Code red
3. Bila ada APAR, ambil APAR dan padamkan api
Bagaimana prosedur kebakaran di dalam gedung?
1. Teriak “Code Red”
2. Ambil APAR dan padamkan api
3. Jika api masih menyala, nyalakan alarm kebakaran
4. Hubungi ext 145 dengan cara “code red 3x telah…terjadi kebakaran lantai… Ruang.. Kamar… Dari (sebutkan nama) mohon bantuanya”
5. Gunakan helm/Pin komando
Apa yang dilakukan jika saat kebakaran petugas hanya sendiri?
Bila saat kebakaran petugas hanya sendiri, maka lakukan SPO secara berurutan
Apa yang dilakukan jika kebakaran terdapat banyak petugas?
Bila saat kebakaran terdapat banyak petugas, maka SPO dapat dilakukan secara berbarengan
Apa yang dilakukan bila api sudah dipadamkan sebelum pagging?
Bila api sudah dapat dipadamkan sebelum pagging CODE RED diaktifkan, kebakaran tetap dilaporkan ke Pusat Komando dengan menyebutkan “Telah terjadi kebakaran, Lantai…, Ruang …, Kamar…, dan api sudah dapat dipadamkan”
Apa yang dilakukan jika mendengar alarm kebakaran?
1. Tenang dan jangan panik, hentikan kegiatan & matikan peralatan listrik
2. Cari sumber api disekitar ruang kerja
3. Bila sumber api ditemukan, lakukan SPO kebakaran
4. Bila sumber api tidak ditemukan, dengarkan informasi melalui pagging
5. Bila alarm berbunyi karena masalah teknis atau karena kerusakan, informasikan segera pada operator
Bagaimana cara menyalakan alarm kebakaran?
1. Cari alarm kebakaran terdekat (Box Hydrant)
2. Tekan kaca pengaman
3. Alarm akan menyala ditandai adanya BUNYI dan Lampu Indikator Menyala
Bagaimana cara menggunakan APAR?
1. Pastikan APAR layak pakai (cek Exp, Tekanan, Kelengkapan dan Segel)
2. Ambil APAR dari tempatnya
3. Gunakan APAR dengan cara :
a. Tarik PIN pengaman
b. Arahkan selang ke sumber api
c. Semprotkan APAR dan tekan handle
d. Sapukan kekiri – kanan
Apa saja bagian-bagian APAR?
Foto : Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Bagaimana cara menggunakan hydrant?
1. Buka pintu box hydrant dan tarik slang mendekati api
2. Jepit selang dengan ketiak dan arahkan ujung slang ke titik api
3. Sambungkan slang dengan sumber air dan buka valve hydrant
4. Air akan menyembur dengan kekuatan tinggi
Siapa saja yang menjadi tim pemadam kebakaran?
Foto : Helm Komado Bencana
Apa saja tugas pemadan ruangan saat terjadi kebakaran?
Komando (Helm Putih) :
- Menghubungi Posko security ekstensi 145
- Menghidupkan alarm kebakaran
- Mengumpulkan daftar nama pasien ruangan
- Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan keadaan darurat secara keseluruhan
- Memastikan bahwa pesan / pemberitahuan disampaikan kepada ketua tim penanggulangan Keadaan Darurat masing-masing area.
- Mendata seluruh personil dan memerintahkan Tim P3K (Resque dan First Aid) bila terdapat orang yang hilang.
- Memastikan bahwa prosedur diikuti dan bantuan dapat didatangkan tepat pada waktunya.
- Mengkordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi bila dibutuhkan sesuai dengan arahan koordinator Team Keadaan Tanggap Darurat.
- Berkoordinasi dengan Koordinator Team Keadaan Tanggap Darurat.
- Melakukan penggeledahan ke dalam bangunan untuk memastikan tidak ada orang/karyawan yang terjebak bersama tim evakuasi.
- Mengumpulkan dan mengevakuasi status pasien.
- Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul
- Melaporkan jumlah personil, dokumen dan
asset yang dapat dievakuasi kehadirannya
di titik kumpul kepada komandan lapangan.
Pemadam Kebakaran (Helm Merah) :
- Matikan panel listrik, gunakan lampu emergency penerangan, matikan api sebisanya dengan apar.
- Mengecek ruangan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
- Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
- Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu
Evakuasi Pasien dan Pengunjung (Helm Biru ) :
- Membantu mengevakuasi pasien ke titik kumpul.
- Menyiapkan peralatan P3K saat keadaan darurat.
- Petugas bertanggung jawab memulihkan cidera yang dialami oleh karyawan dan membawa mereka ke Poliklinik tanpa menimbulkan cidera yang lebih parah.
- Petugas memberikan bantuan medis terhadap personil yang terluka/cidera, bertanggung jawab memberikan tindakan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dan mengirim personil yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan selanjutnya.
- Mengumpulkan dan membawa status pasien, obat-obat pasien CPU dan peralatan yang dianggap penting lainnya ke titik kumpul
Evakuasi Berkas penting dan alat medis (Helm Kuning) :
- Mengumpulkan dan mengevakuasi berkas penting dan peralatan medis.
- Mengevakuasi pasien menuju titik kumpul pada saat terjadi keadaan darurat.
- Meyakinkan seluruh pasien tidak ada yang tertinggal dilokasi keadaan darurat.
Foto : Tim Tanggap Darurat Kebakaran menggunakan Pin Komando bencana
Komentar
Posting Komentar